Minggu, 21 Maret 2021

Filled Under:

Hormat dan Patuh Kepada Orang Tua dan Guru, Empati

 



Sebelum kita mempelajari materi ini, silahkan disimak video berikut ini




Sayang, Hormat, dan Patuh kepada Kedua Orang Tua

Betapa besar jasa ayah dan ibu sehingga kita tidak akan mampu membalas kebaikannya. Jasa mereka yang sungguh luar biasa di antaranya adalah:
  1. Ibu mengandung dengan susah payah kemudian melahirkan dengan perjuangan antara hidup dan mati.
  2. Ibu menyusui selama dua tahun dengan ikhlas dan penuh kasih sayang.
  3. Ayah dan ibu memelihara kita mulai dari kandungan sampai anak siap untuk hidup mandiri.
  4. Dengan tanpa lelah, ayah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
  5. Ayah dan ibu selalu mendidik dan memberi bekal untuk pendidikan anaknya.
  6. Ayah dan ibu memberikan kasih sayangnya dengan ikhlas tanpa meminta balasan dari anaknya.
Besarnya jasa orang tua mendorong kita untuk berbuat baik kepada keduanya. Allah Swt. memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada keduanya, sebagaimana firman-Nya:

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Isra’il, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang. (Q.S. Al-Baqarah/2: 83).


Dalam ayat tersebut Allah melarang menyembah selain Allah. Perintah berikutnya adalah berbuat baiklah kepada orangtua atau birrul walidain. Selain itu kita juga harus berbuat baik kepada kerabat, anak yatim dan orang miskin. Yang kita harus perhatikan dalam ayat tersebut bahwa berbuat baik pada orangtua diperintahkan Allah setelah ada perintah untuk tidak menyembah selain Allah. Jadi sangat penting berbuat baik kepada orangtua, ditempatkan setelah berbakti kepada Allah Swt.

Perilaku menghormati kedua orangtua dapat diwujudkan melalui beberapa hal sebagai berikut.

Saat orang tua masih hidup dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

  • Menghormati dan memperlakukan mereka dengan sopan.
  • Mematuhi perintahnya selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan ajaran agama
  • Membantu pekerjaan mereka.
  • Membahagiakan keduanya.

Terhadap orang tua yang sudah meninggal dapat dilakukan di antaranya dengan cara sebaga berikut.

  • Memohon ampunan kepada Allah Swt. untuk orang tua.
  • Menunaikan wasiatnya.
  • Menyambung silarahmi yang pernah dilakukan oleh orang tua.
  • Menjaga nama baik mereka.

Beberapa keutamaan berbakti kepada orang tua antara lain sebagai berikut.

  1. Berbakti kepada orang tua merupakan jihad di jalan Allah Swt. sehingga diberi pahala besar karena keikhlasan berbakti kepada orang tuanya.
  2. Berbakti kepada orang tua merupakan kunci untuk masuk surga.
  3. Berbakti kepada orang tua dapat melebur dosa.
  4. Berbakti kepada orang tua dapat memberikan keberkahan hidup.
  5. Berbakti kepada orang tua akan mendapatkan telaga Nabi Muhammad Saw. di surga.
  6. Berbakti kepada orang tua akan mendapat kedudukan dan derajat yang tinggi di surga.


Hormat dan Patuh kepada Guru

Islam memerintahkan umatnya untuk berbakti kepada guru. Guru mendidik dan mengajarkan ilmu pengetahuan. Mereka mengajarkan manusia untuk beriman, bertakwa, memahami baik dan buruk, berakhlak mulia, dan bertanggungjawab, baik kepada diri sendiri, masyarakat, maupun bangsa dan negara. Berkat didikan guru, manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan. Kedudukan yang tinggi di hadapan manusia dan Allah Swt terdapat pada orang yang berilmu. Dalam hal ini Allah Swt. berfirman:


Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat…” (Q.S. al-Mujadalah/58:11)

Perwujudan berbakti kepada guru dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Rendah hati, sopan, dan menghargai guru karena guru adalah orangtua di sekolah.
  2. Mengucapkan salam apabila bertemu dengannya.
  3. Memerhatikan dan mendengarkannya, baik di dalam maupun di luar kelas.
  4. Melaksanakan serta mematuhi perintah dan nasehatnya dengan ikhlas.
Keutamaan hormat kepada guru adalah sebagai berikut.
  1. Berbakti kepada guru merupakan jihad di jalan Allah Swt. sehingga Allah Swt. memberi pahala besar bagi peserta didik yang taat kepada gurunya.
  2. Berbakti kepada guru dapat melebur dosa yang telah dilakukan
  3. Berbakti kepada guru akan mendapat kedudukan dan derajat yang tinggi di hadapan Allah Swt
  4. Berbakti kepada guru akan dilancarkan rezekinya oleh Allah Swt.
  5. Berbakti kepada guru diberikan keberkahan dan kemanfaatan ilmu.
  6. Berbakti kepada guru diberikan iman yang kuat sampai ajal menjemputnya.

Empati

Empati adalah kondisi mental atau perasaan yang membuat diri dalam keadaan, pikiran, atau perasaan yang sama dengan orang lain. Empati dapat dipahami pula sebagai kemampuan memahami kondisi orang lain dan memiliki dorongan untuk bertindak membantunya. Rasa iba atau kasihan kepada orang yang terkena musibah dapat dipandang pula sebagai empati. Sikap empati dianjurkan oleh Islam, seperti yang diisyaratkan pada Q.S. al-Nisa/4:8.


Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.

Ayat di atas menjelaskan pemberian hadiah sebagai penggembira pada kerabat, anak yatim, dan orang miskin ketika pembagian warisan. Penumbuhan kepedulian kepada mereka dianjurkan oleh agama. Sikap empati akan timbul ketika seseorang dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain, menempatkan diri sebagai orang lain, dan menjadi seperti orang yang sedang merasakan. 

Sikap empati sangat diperhatikan oleh Nabi Muhammad Saw. seperti disebutkan pada hadis berikut.

Dari Abu Musa r.a., dia berkata, Rasululllah Saw. bersabda, “orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling menguatkan. (H.R. al-Bukhari)

Hadis di atas mengajarkan manusia untuk bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ketika seseorang terkena musibah, temannya mera-sakan penderitaan seperti orang tersebut. Begitu pula, ketika mereka gembira, temannya pun merasakan kegembiraannya. Perilaku sombong dan egois sangat dilarang oleh Islam. Agama memerintahkan manusia untuk dapat mewujudkan sikap empati terhadap sesama. Sikap ini akan menimbulkan kepedulian untuk membantu orang yang membutuhkan. 

Semoga kalian dapat mewujudkan perilaku empati. Perwujudan sikap empati dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya adalah sebagai berikut.

  1. Tanggap atau peka terhadap perasaan yang dirasakan oleh orang lain.
  2. Merasakan apa yag dialami oleh orang yang terkena musibah.
  3. Berlatih mengorbankan harta milik sendiri untuk membantu orang lain.
  4. Berusaha membahagiakan orang lain.
Penilaian Sikap

Silahkan diisi penilaian sikap pada tautan berikut. Dan jawablah dengan jujur!

Penilaian Sikap Hormat Ortu, Guru dan Empati


Penilaian Pengetahuan

Silahkan diisi penilaian pengetahuan pada tautan berikut!

Penilaian Harian Hormat Ortu, Guru dan Empati

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright @ 2013 Nurbaeti.